Bahkan di Saat Kamu Lupa dengan Allah, Allah Tidak Pernah Lupa Memberimu Rezeki

Bahkan di Saat Kamu Lupa dengan Allah, Allah Tidak Pernah Lupa Memberimu Rezeki


Dalam kesibukan hidup, seringkali kita terjebak dalam rutinitas, ambisi duniawi, atau bahkan terkadang, kelalaian yang membuat kita lupa akan Pencipta kita. Mungkin ada hari-hari di mana zikir terasa berat, sholat tergesa-gesa, atau doa hanya sebatas formalitas. 

Kita tenggelam dalam urusan pekerjaan, hiburan, atau masalah pribadi, hingga ingatan akan Allah terasa memudar. Namun, di tengah semua kelalaian itu, ada sebuah kebenaran agung yang seringkali luput dari perhatian kita: bahkan di saat kita lupa dengan Allah, Allah tidak pernah lupa memberimu rezeki.


Ini adalah manifestasi dari sifat kasih sayang dan Maha Pemurah-Nya yang tak terbatas. Rezeki, dalam pengertian yang luas, bukanlah sekadar harta benda. Ia mencakup setiap karunia yang menopang hidup kita: udara yang kita hirup, detak jantung yang tak pernah berhenti, kesehatan tubuh, sinar matahari yang menghangatkan, hujan yang menyirami bumi, kemampuan untuk melihat, mendengar, merasakan, hingga kehadiran orang-orang terkasih di sekitar kita. Semua ini adalah rezeki yang terus mengalir, tanpa henti, bahkan ketika kita sibuk dengan diri sendiri dan melupakan sumber dari segala karunia itu.


Bukti Nyata Kasih Sayang Allah

Coba kita renungkan sejenak. Saat seseorang bangun tidur di pagi hari, apakah ia selalu langsung mengingat Allah dan bersyukur? Tidak jarang, pikiran pertama kita adalah tentang jadwal hari ini, tugas yang menumpuk, atau rencana yang harus dikejar. Namun, meskipun demikian, kita tetap bisa bernapas lega, mata kita bisa melihat cahaya, dan tubuh kita mampu bergerak. Siapa yang memastikan semua fungsi vital itu berjalan tanpa gangguan? Siapa yang memberi kita energi untuk memulai hari? Itu adalah rezeki yang diberikan tanpa diminta, tanpa syarat, bahkan di tengah kelalaian kita.


Saat kita makan, kita menikmati setiap suap makanan yang lezat. Apakah setiap gigitan selalu disertai dengan kesadaran penuh akan nikmat Allah? Terkadang kita makan sambil melamun, berbicara, atau menonton. Namun, makanan itu tetap mengenyangkan, memberikan nutrisi, dan menjaga kita tetap hidup. Siapa yang menumbuhkan tanaman, mengalirkan air, dan memudahkan kita untuk mendapatkan makanan itu? Itulah rezeki yang tak pernah terputus.


Bahkan ketika kita melakukan kesalahan, terjerumus dalam dosa, atau melanggar perintah-Nya, pintu rezeki tidak serta merta tertutup. Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Pemberi tetap membuka jalan bagi kita untuk mendapatkan kebutuhan hidup. Ini menunjukkan betapa agungnya kesabaran dan kemurahan Allah. Ia tidak menghukum kita dengan mencabut rezeki hanya karena kelalaian sesaat, melainkan terus memberi kesempatan untuk kembali dan mengingat-Nya.


Hikmah di Balik Kelimpahan Rezeki Tak Terbatas

Ada hikmah mendalam di balik janji Allah yang tak pernah lupa memberi rezeki ini:

  1. Pengingat Akan Keberadaan-Nya: Rezeki yang terus mengalir adalah pengingat konstan bahwa ada Dzat Yang Maha Mengatur, Maha Memberi, dan Maha Kuasa di atas segalanya. Ia tidak membutuhkan kita, tetapi kita sangat membutuhkan-Nya. Setiap nikmat yang kita rasakan adalah bukti kehadiran dan pemeliharaan-Nya.
  2. Peluang untuk Bertaubat: Dengan terus diberikannya rezeki, kita diberi kesempatan berulang kali untuk menyadari kelalaian kita, bertaubat, dan kembali mendekatkan diri kepada-Nya. Allah tidak ingin kita putus asa, melainkan selalu berharap kita kembali ke jalan yang benar.
  3. Ujian Kesyukuran: Meskipun rezeki terus mengalir, kita diuji sejauh mana kita mampu bersyukur. Apakah kelimpahan rezeki membuat kita semakin dekat atau justru semakin jauh dari Allah?
  4. Sumber Harapan: Di masa-masa sulit, ketika seolah semua pintu tertutup dan harapan memudar, kesadaran bahwa Allah tidak pernah lupa memberi rezeki menjadi sumber kekuatan yang tak terbatas. Kita tahu bahwa selama ada kehidupan, rezeki dari-Nya akan selalu ada.
  5. Jadi, mari kita jadikan kesadaran ini sebagai motivasi. Jika Allah saja tidak pernah lupa akan kita, bahkan di saat kita lalai, bukankah seharusnya kita lebih sering mengingat dan bersyukur kepada-Nya? Setiap rezeki yang datang, sekecil apapun itu, adalah panggilan untuk merenung, bersyukur, dan kembali menata hati untuk selalu mengingat Yang Maha Pemberi.


Membalas Kebaikan Allah: Langkah Kita

  1. Melihat betapa besar kasih sayang Allah yang tak bertepi, yang tetap menganugerahkan rezeki meski kita lalai, tentu ada pertanyaan: lalu apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana kita membalas kebaikan yang tak terhingga ini? Jawabannya bukan dengan balasan yang setimpal, karena itu mustahil, melainkan dengan usaha untuk mengingat, bersyukur, dan memanfaatkan rezeki itu di jalan-Nya.
  2. Meningkatkan Ingatan dan Ibadah: Jika Allah tidak pernah lupa memberi kita, mari kita berusaha untuk tidak lupa mengingat-Nya. Luangkan waktu untuk sholat dengan khusyuk, berzikir di sela aktivitas, dan membaca Al-Qur'an. Ini bukan beban, melainkan kebutuhan spiritual untuk menenangkan jiwa dan mendekatkan diri pada Sumber Kehidupan.
  3. Mensyukuri Setiap Karunia: Syukur bukan hanya ucapan "alhamdulillah", tetapi juga perbuatan. Manfaatkan setiap rezeki yang diberikan sesuai dengan tujuan penciptaannya. Kesehatan digunakan untuk beribadah dan beramal, harta untuk bersedekah dan membantu sesama, waktu untuk hal-hal produktif dan bermanfaat.
  4. Memohon Ampunan dan Beristighfar: Kita semua adalah manusia yang tak luput dari salah dan lupa. Ketika kita menyadari kelalaian, jangan tunda untuk memohon ampunan (istighfar). Pintu taubat Allah selalu terbuka lebar bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.
  5. Berbagi Rezeki dengan Sesama: Salah satu cara terbaik untuk mensyukuri rezeki adalah dengan berbagi. Ketika kita memberi dari apa yang kita miliki, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga merasakan kebahagiaan dan keberkahan yang berlipat ganda. Ini adalah investasi akhirat yang tak akan pernah merugi.


Memahami Rezeki dalam Bentuk Lain: Jangan hanya terpaku pada rezeki materi. Rezeki bisa berupa ketenangan hati, sahabat yang baik, keluarga yang harmonis, ilmu yang bermanfaat, bahkan kesulitan yang melatih kesabaran kita. Mengenali berbagai bentuk rezeki ini akan membuat kita semakin bersyukur.


Kesadaran bahwa manusia tidak memiliki apa-apa selain kemampuan untuk berencana dan berikhtiar, serta bahwa Allah tidak pernah lupa memberi rezeki, adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Keduanya mengajarkan kita tentang kerendahan hati, kepasrahan, dan keyakinan pada janji-janji Allah. Setiap rezeki yang datang, sekecil apapun itu, adalah panggilan untuk merenung, bersyukur, dan kembali menata hati untuk selalu mengingat Yang Maha Pemberi. Ini adalah motivasi terbesar untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan ketaatan.


Baca Juga: Keutamaan dalam kesabaran adalah salah satu nilai moralitas dan merupakan kebiasaan terbaik yang dapat dikembangkan seseorang

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu